Dunia komunikasi itu memang sangat penting. Jika suatu
instansi atau perusahaan ingin masyarakat mengetahui tentang produk atau
layanan baru mereka, pasti membutuhkan rekan-rekan media. PLN juga sadar akan
hal itu. Dalam bahasan kali ini, rekan-rekan media yang dimaksud adalah para
wartawan atau jurnalis. PLN butuh wartawan/jurnalis dan mereka juga butuh PLN, untuk mencapai satu tujuan yang sama yaitu
supaya masyarakat mendapatkan informasi tentang kelistrikan. Sinergi yang
positif, bukan?
Dalam rangka menyambut Hari Listrik Nasional ke 67, PT PLN
(Persero) Kantor Pusat menggelar kegiatan Safari Jurnalistik. Ada beberapa
daerah yang menjadi tujuan safari antara lain NTT, Maluku, Sulutenggo (Sulawesi
Utara, Tenggara, dan Gorontalo), Lampung, Bali, NTB dan Papua. Sudah tersirat
dari judul acaranya, peserta dari kegiatan ini adalah para jurnalis dari
berbagai media nasional baik elektronik seperti televisi dan website serta media cetak. PLN Regional Lampung mendapatkan kehormatan untuk
meng-guide para jurnalis yang datang
dari 6 media nasional yaitu Suara Pembaruan, Koran Jakarta, Pos Kota,
Merdeka.com, Indosiar, Global TV dan 2 media lokal yaitu Radar Lampung dan
Tribun Lampung dari tanggal 16-18 Oktober 2012 lalu.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengekspos aksi korporat PLN
yang berdampak nyata bagi masyarakat sehingga menghasilkan pemberitaan yang
membuat key message positif tentang
kondisi kelistrikan, efisiensi PLN dan peningkatan pelayanan PLN kepada
pelanggan. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pengetahuan dan pemahaman
yang lebih baik tentang kelistrikan, bagaimana proses produksi energi listrik
dari beberapa sumber pembangkit yang berbeda.
Penulis mendapatkan tugas untuk mengguide para tamu-tamu
jurnalis yang datang dari Jakarta tersebut. Tapi untungnya saya tidak
sendirian, ditemani oleh @elokelel alias Elok Faioqoh dan juga @_neetta_ alias
Mba Anita sesepuh Humas dari PLN Pusat.
Foto 1: Mba Anita (kiri), Penulis (tengah) dan Elok (kanan) di PLTP Ulubelu
Pada hari pertama, para jurnalis mendapatkan pengetahuan
tentang kondisi kelistrikan di Lampung dari Bpk. Indra Bungsu, PLH General
Manager PT PLN (Persero) Wilayah Lampung yang menjelaskan tentang bagaimana listrik
didistribusikan sampai ke rumah pelanggan dimana jumlah pelanggan PLN Wilayah
Lampung hingga September berjumlah 1,32 juta pelanggan dan rasio elektrifikasi
mencapai 66,57 persen. Paparan
berikutnya disampaikan oleh Bpk. Alland Asqolani, Manajer Proyek PLTP Ulubelu
yang menjelaskan tentang progress pembangunan proyek pembangkit listrik yang
menggunakan panas bumi dengan daya 2 x 55 MW. Kemudian Bpk. Ahmad Arif Amrul B, Manajer
PLTA Batu Tegi menjelaskan tentang PLTA Batutegi yang merupakan PLTA bertipe
bendungan dan sudah berdiri sejak tahun 2002 dengan daya terpasang 2 x 14,3 MW.
Bpk. Sudrajat, Manajer PLTA Besai memaparkan sekilas tentang kondisi PLTA dengan tipe run of river, dengan volume
tampungan maks. 1,2 juta m3, potensi produksi energi listrik
dibangkitkan mencapai 402 GWh per tahun.
Foto 2: Para Peserta mendapatkan paparan tentang kodisi kelistrikan di PLN Lampung
Usai mendapatkan paparan singkat
dari para pimpinan unit dari PLN Regional Lampung, para jurnalis langsung
diajak untuk mengunjungi site proyek
PLTP Ulubelu yang terletak di Desa Muara
Dua, Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus,Provinsi Lampung dengan waktu tempuh kurang lebih 3 jam dan
melalui medan yang cukup menantang. Hari kedua dilanjutkan dengan site visit ke PLTA Besai yang berada berada di ujung timur Pegunungan Bukit
Barisan, ± 190 km dari Kota Bandar Lampung, tepatnya di Kec. Sumberjaya, Kab. Lampung Barat dengan daya terpasang 2 x 45 MW. Tujuan site visit pada hari terakhir adalah PLTU Lampung yang
berada di Sebalang, Lampung Selatan. Layaknya tour guide yang membawa para turis, Bpk. A. Daryanto Aryadi,
Manajer Proyek membawa para jurnalis berkeliling wilayah pembangkit sambil menjelaskan
tentang progress pembangkit yang menggunakan batu bara tersebut dengan daya
terpasang 2 x 100 MW. Setelah mengalami perubahan jadwal operasional beberapa
kali, proyek pembangkit akan mulai beroperasi pada akhir Desember 2012 dan diharapkan
mampu melayani pertumbuhan pelanggan yang mencapai 10 persen setiap tahun.
Foto 3: Para Peserta Safari Jurnalistik mendapatkan penjelasan dari Bpk. Alland Asqolani, Manajer Proyek PLTP Ulubelu
Foto 4: Tanya-Jawab Langsung Peserta Safari Jurnalistik dgn Manajer Proyek
Foto 5: Gedung PLTA Way Besai
Foto 6: Safari Jurnalistik di PLTA Way Besai 2 x 45 MW oleh Bpk. Sudrajat, (Manajer)
Foto 7: PLTU Lampung 2 x 55 MW, Sebalang
Foto 8: Foto Bersama Peserta Safari Jurnalistik di PLTU New Tarahan-Sebalang dan
Bpk. A. Daryanto Aryadi(Manajer Proyek)
Dengan kegiatan ini, para jurnalis
semakin dibuka wawasannya tentang PLN, terutama istilah-istilah kelistrikan
yang mungkin belum pernah mereka dengar sebelumnya. Nyambi tugas meliput
kelistrikan PLN Lampung, mereka juga jadi bisa jalan-jalan menjelajahi Provinsi
Lampung. Pekerjaan mereka untuk meliput dapet, ilmunya dapet, jalan-jalan dan
wisata kulinernya juga dapet di Lampung. :)
Jurnalis sekaligus narsis"an Yoke...:)
BalasHapusBlognya Bagus Yoke, main juga ke blog donivantjoe.blogspot.com :)
Keep Fighting....:)
hehehe..iya. kerja sekalian narsis2an dikit la..;)
Hapusiya nih, lagi jalan2 juga nih ke blog2 orang..
Pilihan tema yang bagus dan menarik. Keep on writing and posting blog ya .. :)
BalasHapuslumayan bikin melek jurnalis, mudah2an pada ketagihan keliling proyek PLN seluruh Indonesia :D
BalasHapus@ bu malla: tenkyu bu mala atas komennya...iya nih, lagi semangat2nya buat nulis supaya blognya rame..rajin2 berkunjung ke sini ya bu..hehe:)
BalasHapus@mas tatok: tenkyu atas komennya ya mas tatok..saya juga bersedia kok mendampingi untuk keliling proyek apalagi kalau seluruh Indonesia...:D
Cerita yg menarik....
BalasHapusBravo PLN.. Maju terus dalam melistriki seluruh Indonesia!
Kereeen...hebat semua...ga hanya melek huruf yg harus dikembangkan, melek listrik juga, haha
BalasHapusIjin quote "Pekerjaan mereka untuk meliput dapet, ilmunya dapet, jalan-jalan dan wisata kulinernya juga dapet di Lampung", sukses neh jadi guide ya.. Mantabss!!!. Lanjutkan tia ote :p.
BalasHapusBtw, mau boots kuningnya lah, jakarta lagi musim banjir :D
Konten dengan pemilihan judul yang mendorong minat para pengunjung blog untuk membuka dan membacanya.
BalasHapusSetuju, apalagi jurnalis media digital. Tanpa listrik, makan gaji buta :))
Asjik....jadi mengingatkanku lagu dari ABBA 'My Love, My Life'
BalasHapusMantap...Lanjutkan!!
sepertinya ada bakat nulis..., cukup panjang, dengan gambar yang cukup banyak..
BalasHapusmbak nya apa di bagian komunikasi...?
sepertinya juga termasuk penganut faham narsisme... :P
hehe..kalo faham narsisme udh jelas mas...
Hapusiya, aq di bagian komunikasi mas...
tengs alot ya mas buat komennya
nah ini ada anak sastra masuk PLN...
BalasHapusnice sist.. ajari saya nulis dunk :)
hahaha..bukan anak sastra mas..
Hapusmasih dalam tahap pembelajaran kok..
mari kita saling memberi masukan..
tenkyu buat komennya ya mas..:)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKalo bisa melek semua Ke, biar ttp bisa jadi salah 1 jembatan pencerahan masyarakat, kalo untuk melek listrik maka PLN mesti menjadi obat mata nya biara tetep melek Ke :-).. maen2 jeng ke lapak padabaca.blogspot.com :-)
Hapuswahh...ada komen yg diapus di atas.jdi penasaran apaan isinya...hehehe
BalasHapusiya, PLN kan udah jadi cahaya buat Indonesia, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat agar menjadi lebih baik lagi, jadi pada melek semua...:)
okeehhh..langsung cuss ke tekape....*lapak...:D
tengs for blogwalking..